Minggu, 02 Oktober 2011

sepenggal catatan perjalananku...

Sabtu, 16 November 2007.  Saat itu, aku sedang naik bis dalam perjalanan dari Jogja ke Semarang. Seperti biasa, sampai di Magelang oper bis ke Semarang. Aku duduk di belakang supir sebelah kiri sebab di sebelah kanan (dimana aku biasa duduk) telah ada yang menempati. Cowok itu cakep, putih, mancung, rambutnya cepak. Sekilas mirip sama Cici atau.... samar-samar sedikit mengingatkanku pada Jayus. Perasaanku mengatakan bahwa anak itu cukup istimewa. Ia mengenakan kaos panjang abu-abu dan celana panjgan putih. Di jari manisnya yang kiri terdapat cincin perak berhiaskan batu ruby. Di punggung tangan dan kakinya terdapat beberapa bekas luka dan sepertinya aku mengenalnya, di pangkal leher kirinya ada tahi lalat kecil. Dengan membawa tas ransel item-orange. Sekali-kali ku lirik jari kanannya yang terkadang bergerak sendiri seolah terus bertasbih (di itung dengan jari)...tasbihnya terasa begitu menenangkan dan menyejukkan hati. Ketika Azan Asyar berkumandang, ia pun sholat dengan tayamum. Selesai sholat, orang itu pun tidur...
Aku pun mulai berpikir .... tentang:
Ø  Hubungan antara macro cosmos dan micro cosmos
Ø  Unsur-unsur alam (ion dan elektron)
Ø  Energi penggerak...getaran / gelombang dan cahaya.
Apa benar api itu unsur alam? Apakah api bukan merupakan bentuk dari energi? Jika api adalah bentuk dari energi bukan mustahil bahwa unsul alam yang lain pun merupakan bentuk dari energi.
Kita tahu bahwa mocro cosmos terdiri atas micro cosmos yang merupakan bagian dari sistem alam yang terus bergerak-berputar. Dalam setiap atom / unsur sendiri pun selalu ada gerakan-berputar. Siapa / energi apakah gerangan yang menggerakkannya? Jika setiap atom bergerak, itu berarti bahwa setiap benda mati pun sebenarnya hidup. Sehingga tidak mustahil bahwa mereka juga punya jiwa seperti layaknya kita.
“What is the meaning of energy?” Kekuatan yang tersimpan? Getaran? Gelombang?
Tubuh manusia yang terdiri atas berbagai unsur merupakan sistem informasi yang sangat amat canggihnya. Dimana adanya syaraf bisa membuat kita merasakan sakit dan sebagainya. Sakit merupakan sinyal alami tubuh yang  berfungsi untuk memberitahukan bahwa ada yang bermasalah dengan tubuh kita. Untuk memperbaiki sistem tersebut, para Aulia’ menggunakan cahaya yang memiliki frekuensi amat latif (halus). Selain itu, tubuh kita memiliki gerak refleks yang tanpa harus memikirkan atau memberi perintah ke tubuh, tubuh  bisa bergerak sendiri. Karenanya, biqodril imkan pun harus dilatih sebagaimana gerak refleks kita.
Aulai’ yang sudah maqom tajir alias berilmu dan memiliki energi yang tinggi, dia bisa pergi kemanapun dia mau dengan berbagai cara (alternatif):
Ø  Meminjam tubuh orang lain (yang pergi hanya rohnya saja)
Ø  Dengan badan sendiri dengan :
Ø  Menggunakan alat transportasi berkecepatan tinggi
Ø  Memanfaatkan pembelokan dimensi ruang dan waktu
Ø  Memecah ion tubuhnya sendiri menjadi ion cahaya
Jika bumi itu digelar (seperti yang tersurat dalam Al-Qur’an) berarti setiap hari ada pembelokan dimensi atas matahari. Matahari yang segede itu saja bisa dibelokkan, apalagi manusia yang kecil?
Sedangkan inti dalam algoritma adalah: positif-negatif, 0 & 1, hidup dan mati, cahaya dan kegelapan.
Bila alam semesta ini tercipta dari cahaya-cinta, maka kegelapan adalah cahaya yang tersimpan. Benci adalah cinta yang tidak kesampaian. Cahaya tercipta dari cinta.
Energi apapun (begitu pula dengan manusia) bergerak karena dorongan cinta (illa li ya’budun).
Energi cinta dapat kita ciptakan sendiri atau dengan preasure dari orang lain. Orang yang sudah bisa “menggerakkan alam”, bisa membuat orang lain tenang, damai, cinta.
Bila manusia itu di ibaratkan seperti PC internet atau HP, maka tiap orang punya frekwensi sendiri-sendiri sebagai identitas kepribadiannya.
Lalu, bagaimana dengan orang yang memiliki banyak nama, banyak karakter, ataupun banyak peran. Secara otomatis, dia memiliki lebih dari satu frekuensi. 
Kosong itu isi!
Mengapa hatiku harus kosong? Hampa? Agar dapat di isi (dipenuhi) dengan cahaya!
Apapun yang terjadi hari ini, itulah yang terbaik untukku saat ini! So, jangan pernah sesali hidupmu! Kau tercipta karena cinta! Dan hidup dikelilingi dengan orang-orang yang penuh cinta! Jalam hidupmu pun indah! 

perjalanan imajinasi 2 Juli 2008

Ku coba tuk memasuki relung-relung hatiku dan merasakan energi alam dari dalam. Karena biasanya aku merasakan energi alam dari luar. Air-ku, angin-ku, bumi-ku, api-ku yang menyatu dengan cahaya ... ku coba tuk meniti perasaan mereka satu per satu secara bersamaan.
”Sadarilah bahwa semua yang ada di alam ini tercipta dari satu jiwa yaitu Nur Muhammad. Karena itu, semua adalah satu.”
Air, api, angin dan bumi dalam diriku ku ajak tuk berdzikir bersama hingga semua pun ikut bergetar (walau gak sehebat waktu latihan di Bandungan). Aku yang dulu biasa mengkonsumsi dan mengeluarkan energi dalam jumlah besar serta bermain-main dengan energi seluruh alam jadi merasa kaku. ”Makane, kelayan latihan iki kowe dilatih mengendalikan energimu. Dilatih agar bisa mengeluarkannya sedikit demi sedikit dan terkontrol.”
”Semua ini tercipta dari cinta Nur Muhammad (bismillahirrohmanirrohim). Karena itu, coba rasakan ’cinta’ yang ada dalam dirimu! Air, tanah, api, angin, cahaya dalam dirimu, keberadaanmu di dunia ini adalah bukti cinta. Semua partikel atom dalam dirimu mengandung cinta. Rasakan!”
Saat ku coba tuk merasakannya, keberadaan ’cinta’ itu membuat hatiku terharu dan langsung ingin menangis. ”Jangan gunakan akal! Jangan ada rasa! Jangan ada nafsu! Jangan ada emosi! Semua kendalikan! Gunakan hatimu untuk merasakan!”
Ku pun mencoba tuk mati-rasa menghentikan nafsuku (keinginan untuk menangis) dan aku pun kembali tenang. Ku coba tuk merasakan ’cinta’ itu dengan hati tanpa campur tangan emosi ... Alhamdulillah.