Selasa, 20 Desember 2011

Renungan

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.
Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Kaya jiwa lebih baik daripada kaya harta.
Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanmu

Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya ,cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh.
Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.

Air mata wanita adalah senjata yang membuahkan kemenangan.
Berfikir itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan dan manusia yang paling hina ialah orang yang menganiaya orang bawahannya. Kepapaan membuat seseorang yang petah bercakap menjadi pendiam dan menyebabkan seseorang yang bijak menjadi bodoh. Ingatlah, sabar itu iman, duit bukan kawan, dunia hanya pinjaman dan mati tak berteman..

Keikhlasan mempunyai kilauan dan sinar, meskipun ribuan mata tidak melihatnya.

Jangan tertarik kepada seseorang kerna parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya kerna kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, kerna hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah

Jangan memberi makanan kepada orang lain yang anda sendiri tidak suka memakannya.

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya,
tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya

Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu

Minggu, 02 Oktober 2011

sepenggal catatan perjalananku...

Sabtu, 16 November 2007.  Saat itu, aku sedang naik bis dalam perjalanan dari Jogja ke Semarang. Seperti biasa, sampai di Magelang oper bis ke Semarang. Aku duduk di belakang supir sebelah kiri sebab di sebelah kanan (dimana aku biasa duduk) telah ada yang menempati. Cowok itu cakep, putih, mancung, rambutnya cepak. Sekilas mirip sama Cici atau.... samar-samar sedikit mengingatkanku pada Jayus. Perasaanku mengatakan bahwa anak itu cukup istimewa. Ia mengenakan kaos panjang abu-abu dan celana panjgan putih. Di jari manisnya yang kiri terdapat cincin perak berhiaskan batu ruby. Di punggung tangan dan kakinya terdapat beberapa bekas luka dan sepertinya aku mengenalnya, di pangkal leher kirinya ada tahi lalat kecil. Dengan membawa tas ransel item-orange. Sekali-kali ku lirik jari kanannya yang terkadang bergerak sendiri seolah terus bertasbih (di itung dengan jari)...tasbihnya terasa begitu menenangkan dan menyejukkan hati. Ketika Azan Asyar berkumandang, ia pun sholat dengan tayamum. Selesai sholat, orang itu pun tidur...
Aku pun mulai berpikir .... tentang:
Ø  Hubungan antara macro cosmos dan micro cosmos
Ø  Unsur-unsur alam (ion dan elektron)
Ø  Energi penggerak...getaran / gelombang dan cahaya.
Apa benar api itu unsur alam? Apakah api bukan merupakan bentuk dari energi? Jika api adalah bentuk dari energi bukan mustahil bahwa unsul alam yang lain pun merupakan bentuk dari energi.
Kita tahu bahwa mocro cosmos terdiri atas micro cosmos yang merupakan bagian dari sistem alam yang terus bergerak-berputar. Dalam setiap atom / unsur sendiri pun selalu ada gerakan-berputar. Siapa / energi apakah gerangan yang menggerakkannya? Jika setiap atom bergerak, itu berarti bahwa setiap benda mati pun sebenarnya hidup. Sehingga tidak mustahil bahwa mereka juga punya jiwa seperti layaknya kita.
“What is the meaning of energy?” Kekuatan yang tersimpan? Getaran? Gelombang?
Tubuh manusia yang terdiri atas berbagai unsur merupakan sistem informasi yang sangat amat canggihnya. Dimana adanya syaraf bisa membuat kita merasakan sakit dan sebagainya. Sakit merupakan sinyal alami tubuh yang  berfungsi untuk memberitahukan bahwa ada yang bermasalah dengan tubuh kita. Untuk memperbaiki sistem tersebut, para Aulia’ menggunakan cahaya yang memiliki frekuensi amat latif (halus). Selain itu, tubuh kita memiliki gerak refleks yang tanpa harus memikirkan atau memberi perintah ke tubuh, tubuh  bisa bergerak sendiri. Karenanya, biqodril imkan pun harus dilatih sebagaimana gerak refleks kita.
Aulai’ yang sudah maqom tajir alias berilmu dan memiliki energi yang tinggi, dia bisa pergi kemanapun dia mau dengan berbagai cara (alternatif):
Ø  Meminjam tubuh orang lain (yang pergi hanya rohnya saja)
Ø  Dengan badan sendiri dengan :
Ø  Menggunakan alat transportasi berkecepatan tinggi
Ø  Memanfaatkan pembelokan dimensi ruang dan waktu
Ø  Memecah ion tubuhnya sendiri menjadi ion cahaya
Jika bumi itu digelar (seperti yang tersurat dalam Al-Qur’an) berarti setiap hari ada pembelokan dimensi atas matahari. Matahari yang segede itu saja bisa dibelokkan, apalagi manusia yang kecil?
Sedangkan inti dalam algoritma adalah: positif-negatif, 0 & 1, hidup dan mati, cahaya dan kegelapan.
Bila alam semesta ini tercipta dari cahaya-cinta, maka kegelapan adalah cahaya yang tersimpan. Benci adalah cinta yang tidak kesampaian. Cahaya tercipta dari cinta.
Energi apapun (begitu pula dengan manusia) bergerak karena dorongan cinta (illa li ya’budun).
Energi cinta dapat kita ciptakan sendiri atau dengan preasure dari orang lain. Orang yang sudah bisa “menggerakkan alam”, bisa membuat orang lain tenang, damai, cinta.
Bila manusia itu di ibaratkan seperti PC internet atau HP, maka tiap orang punya frekwensi sendiri-sendiri sebagai identitas kepribadiannya.
Lalu, bagaimana dengan orang yang memiliki banyak nama, banyak karakter, ataupun banyak peran. Secara otomatis, dia memiliki lebih dari satu frekuensi. 
Kosong itu isi!
Mengapa hatiku harus kosong? Hampa? Agar dapat di isi (dipenuhi) dengan cahaya!
Apapun yang terjadi hari ini, itulah yang terbaik untukku saat ini! So, jangan pernah sesali hidupmu! Kau tercipta karena cinta! Dan hidup dikelilingi dengan orang-orang yang penuh cinta! Jalam hidupmu pun indah! 

perjalanan imajinasi 2 Juli 2008

Ku coba tuk memasuki relung-relung hatiku dan merasakan energi alam dari dalam. Karena biasanya aku merasakan energi alam dari luar. Air-ku, angin-ku, bumi-ku, api-ku yang menyatu dengan cahaya ... ku coba tuk meniti perasaan mereka satu per satu secara bersamaan.
”Sadarilah bahwa semua yang ada di alam ini tercipta dari satu jiwa yaitu Nur Muhammad. Karena itu, semua adalah satu.”
Air, api, angin dan bumi dalam diriku ku ajak tuk berdzikir bersama hingga semua pun ikut bergetar (walau gak sehebat waktu latihan di Bandungan). Aku yang dulu biasa mengkonsumsi dan mengeluarkan energi dalam jumlah besar serta bermain-main dengan energi seluruh alam jadi merasa kaku. ”Makane, kelayan latihan iki kowe dilatih mengendalikan energimu. Dilatih agar bisa mengeluarkannya sedikit demi sedikit dan terkontrol.”
”Semua ini tercipta dari cinta Nur Muhammad (bismillahirrohmanirrohim). Karena itu, coba rasakan ’cinta’ yang ada dalam dirimu! Air, tanah, api, angin, cahaya dalam dirimu, keberadaanmu di dunia ini adalah bukti cinta. Semua partikel atom dalam dirimu mengandung cinta. Rasakan!”
Saat ku coba tuk merasakannya, keberadaan ’cinta’ itu membuat hatiku terharu dan langsung ingin menangis. ”Jangan gunakan akal! Jangan ada rasa! Jangan ada nafsu! Jangan ada emosi! Semua kendalikan! Gunakan hatimu untuk merasakan!”
Ku pun mencoba tuk mati-rasa menghentikan nafsuku (keinginan untuk menangis) dan aku pun kembali tenang. Ku coba tuk merasakan ’cinta’ itu dengan hati tanpa campur tangan emosi ... Alhamdulillah.

Minggu, 25 September 2011

Apata Sejatine Urip Ing Dalem Panguripan?

Dalam diri manusia pasti timbul tiga masalah besar yang harus dijawab dan diselesaikan. Permasalahan yang timbul yaitu:
1.   Bagaimana kita ada?
2.   Untuk apa kita ada? Apa tujuan kita ada?
3.   Kemana kita akan kembali?

Untuk menjawab pertanyaan pertama, muncul berbagai teori yang muncul. Diantaranya:
1.   Teori Abiogenesis
2.   Teori Biogenesis
3.   Teori Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha)
Pertanyaan ke-2 memunculkan teori:
1.   Teori Western, yaitu bersenang-senang.
2.   Teori Kebutuhan, yaitu secara naluri manusia hudup untuk mencari kebahagiaan dan memenuhi kebutuhannya.
3.   Islam menjawab bahwa manusia diciptakan Allah adalah untuk beribadah.
Pertanyaan ke-3 melahirkan jawaban:
1.   Teori “mati ya mati”
2.   Teori Reinkarnasi dan Teori Surga-Neraka
3.   Islam menjawab.

Sering kita jumpai umat Islam yang begitu taqlid kepada pemimpinnya. Hal itu wajar-wajar saja karena untuk menanamkan Doktrin teologi. Namun, dalam pendoktrinan tersebut seringkali justru menimbulkan fanatik sempit. Padahal untuk mendalami Islam itu sendiri ada dua aqidah (keyakinan dasar) yang mendasari berbagai hukum dalam Islam. Karena Islam adalah agama yang logis dan berdasarkan pada Ilmu Pengetahuan. Kedua aqidah itu adalah:
1.   Aqidah Naqli (Dalil Naqli) dan perumpamaannya, yaitu keyakinan yang berdasarkan pada Al-Qur’an, Hadist, Ijma’, dan Qias.
2.   Aqidah Aqli (Dalil Aqli) dan perumpamaannya, yaitu keyakinan yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan ayat-ayat Allah yang terdapat di alam semesta sekitar kita.

Pada dasarnya, manusia bersifat hanifan, yaitu menyukai hal-hal yang baik dan indah. Oleh karenanya, manusia secara naluri ingin dan mencari kebahagiaan. Sedangkan bahagia itu sendiri terbagi menjadi kebahagiaan batin dan kebahagiaan jasmani. Lebih jelasnya, manusia akan merasa bahagia jika kebutuhannya terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan jasmani, manusia bekerja untuk mencari makan, minum, sandang, pangan, papan, dan hal-hal yang bersifat sekunder lainnya. Secara rohani, manusia membutuhkan ketenangan yang bisa dia dapatkan melalui agama, moral, hukum, aliran kepercayaan, dsb.
Secara naluri, manusia akan mencari Tuhannya. Karena pada dasarnya manusia memiliki sifat “manut”, taat atau berbakti. Hanya saja ‘ketaatannya’ tersebut relatif, kepada siapa dia membaktikan diri? Bisa bakti kepada orang-tua, hawa nafsunya dan keinginannya sendiri, Tuhan, hukum, atasan, peraturan, dsb. Sebelum mengenal agama pun manusia sudah mencari Tuhan (baca:Tuan)nya, dengan menyebah matahari, laut, pohon, dewa-dewi, danyang, dsb(animisme & dinamisme). Namun seringkali manusia lupa, sehingga tanpa disadarinya dalam memenuhi kebutuhannya tersebut manusia merusak sifat kehanifannya dengan nafsu(baca:keinginan)nya untuk memperoleh harta, tahta(prestise/kedudukan), wanita, dsb.

Resume "The Secret"

“Setiap pikiran adalah hal yang nyata – suatu daya.” Prentice Mulford (1834 – 1891)
“Tugas kita sebagai manusia adalah memelihara pikiran-pikiran yang kita inginkan memperjelas apa yang kita inginkan di dalam benak, dari situ kita mulai membangunkan salah satu hukum terbesar di semesta. Dan itulah hukum tarik-menarik. Anda tidak hanya menjadi apa yang paling anda pikirkan, tetapi anda juga meraih apa yang paling anda pikirkan.” John Assaraf.
“Lihatlah diri Anda berada dalam kelimpahan, anda akan menarik kelimpahan ke dalam hidup anda. Ini ampuh untuk setiap orang. Di setiap saat.
Rahasia Besar kehidupan adalah hukum tarik menarik.
Hukum tarik menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Jadi, ketika Anda memikirkan suatu pikiran, anda juga menarik pikiran-pikiran serupa ke dalam diri anda.
Pikiran bersifat magnetis dan pikiran memiliki frekuensi, ketika anda memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dikirim ke alam semesta dan secara magnetis pikiran akan menarik hal serupa yang berada dalam frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim keluar akan kembali ke sumbernya – anda.
Anda seperti sebuah menara penyiar yang memancarkan frekuensi dengan pikiran-pikiran anda. Jika anda ingin mengubah sesuatu di dalam hidup anda, ubahlah frekuensi dengan mengubah pikiran anda.
Pikiran yang sedang anda pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan anda. Apa yang paling anda pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup anda.
Pikirkan anda menjadi sesuatu!

Bab II
Hukum tarik-menarik adalah hukum alam. Hukum ini sama pentingnya dengan hukum gravitasi.
Tidak ada yang muncul ke pengalaman anda kecuali jika anda memanggilnya melalui pikiran yang terus-menerus.
Untuk mengetahui apa yang anda pikirkan, tanyakan bagaimana perasaan anda kepada diri sendiri. Emosi adalah alat berharga yang mengatakan apa yang kita pikirkan.
Mustahil untuk merasa buruk sekaligus memiliki pikiran yang baik.
Pikiran menentukan frekuensi anda dan perasaan segera mengatakan frekuensi anda berada di frekuensi yang menarik lebih banyak hal buruk. Ketika anda merasa baik, anda menarik sepenuhnya lebih banyak hal baik kepada anda.
Pemindah rahasia, misalnya kenangan yang indah, alam atau musik favorit dapat mengubah perasaan anda dan memindah frekuensi segera.
Perasaan cinta adalah frekuensi tertinggi yang bisa anda pancarkan. Semakin besar cinta yang anda pancarkan, semakin besar kekuatan yang anda gunakan.

Bab III
Seperti Jin-nya Aladin, hukum tarik menarik menjamin pemenuhan setiap permintaan kita.
Proses penciptaan membantu anda menciptakan apa yang anda inginkan dalam tiga langkah sederhana: meminta, percaya dan menerima.
Meminta
Meminta apa yang anda inginkan kepada alam semesta adalah kesempatan untuk menjelaskan apa yang Anda inginkan kepada diri sendiri. Ketika permintaan itu menjadi jelas di benak anda, anda sudah memintanya.
Percaya
Percaya melibatkan bertindak, berbicara dan berpikir seakan-akan anda sudah menerima apa yang anda minta. Ketika anda memancarkan frekuensi menerima, hukum tarik-menarik  akan menggerakkan orang, peristiwa, situasi kepada anda untuk menerima.
Menerima
Menerima melibatkan perasaan seperti yang anda rasakan ketika permintaan anda terwujud. Merasa baik dan senang pada saat ini akan menempatkan anda pada frekuensi yang anda inginkan.
Semesta tidak membutuhkan waktu untuk mewujudkan apa yang anda inginkan. Mewujudkan satu dolar sama mudahnya dengan mewujudkan sejuta dolar.
Memulai dengan sesuatu yang kecil, misalnya secangkir kopi atau tempat parkir, adalah cara yang mudah untuk mengalami hukum tarik-menarik. Dengan kuat niatkan untuk menarik sesuatu yang kecil. Ketika anda mengalami kekuatan yang anda miliki untuk menarik sesuatu, anda akan melanjutkan menciptakan hal-hal yang lebih besar.
Ciptakan hari anda terlebih dahulu dengan memikirkan wujud peristiwa yang anda inginkan, maka anda akan menciptakan hidup anda dengan sengaja.
“bahwa manusia dapat mengubah dirinya sendiri dan menguasai takdirnya sendiri adalah kesimpulan akal yang sudah menyadari kekuatan pikiran yang benar.” Christian D Larson.

Bab IV
Harapan
Harapan adalah daya tarik yang kuat. Harapkan hal-hal yang anda inginkan dan jangan mengharapkan hal-hal yang tidak anda inginkan.
Syukur adalah proses yang sangat kuat untuk mengalihkan energi dan mendatangkan lebih banyak lagi hal yang anda inginkan ke dalam hidup. Bersyukurlah untuk apa yang sudah anda miliki, anda akan menarik lebih banyak kebaikan kepada anda.
Terlebih dulu berterima kasih untuk apa yang anda inginkan, karena akan memberi daya dorong “turbo” pada hasrat anda dan mengirim sinyal yang lebih kuat ke semesta.
“Imajinasi adalah segalanya. Imajinasi adalah gambar pendahulu dari peristiwa hidup yang menjelang.” Albert Einstein.
Putuskan apa yang anda inginkan. Yakini anda bisa memilikinya. Yakini anda berhak mendapatkannya dan yakini bahwa ini tidak mustahil bagi anda. Kemudian setiap hari pejamkan mata beberapa menit. Visualisasikan anda memiliki apa yang anda inginkan tersebut.
Rasakan perasaan-perasaan sudah memilikinya, kemudian keluarlah dari imajinasi itu, lalu fokuskan diri pada apa yang sudah anda syukuri dan sungguh-sungguh menikmatinya. Kemudian jalani hari anda dan lepaskan semuanya kepada semesta dan percaya bahwa semesta akan menemukan cara untuk mewujudkannya.
Dalam hal menciptakan kekayaan, kekayaan adalah sebuah kerangka pikir. Semua adalah tentang bagaimana anda berpikir.
Hidup itu seharusnya berkelimpahan – dalam semua bidang kehidupan dan segala hal.
Banyak orang berusaha keras untuk berhasil. Mereka menginginkan rumah besar, usaha sukses, dan segala hal.  Tetapi memiliki segala hal tidak menjamin apa yang sungguh-sungguh kita inginkan, yaitu kebahagiaan. Jadi, kita mengejar segala hal dengan mengira bahwa segala hal itu akan mendatangkan kebahagiaan, tetapi ini justru terbalik. Anda harus terlebih dulu mencari kebahagiaan atau kegembiraan di dalam diri, damai di dalam diri, visi di dalam diri, maka segala sesuatunya pun akan muncul.
Bagaimana bisa anda mengharapkan orang lain menikmati kebersamaan dengan anda jika anda sendiri tidak menikmati kebersamaan dengan diri anda?!
Tugas anda adalah diri anda. ketika anda menjadikan  perasaan enak atau baik sebagai prioritas, frekuensi yang indah itu akan memancar dan menyentuh setiap orang yang ada di dekat anda.
Untuk mendapatkan cinta, penuhilah diri anda dengan cinta sehingga anda menjadi magnet.
Setiap orang bertanggung jawab atas kegembiraannya sendiri. Ketika anda memberi perhatian kepada kegembiraan anda dan melakukan sesuatu yang membuat diri anda merasa lebih baik, anda adalah kegembiraan bagi orang lain. Dan anda menjadi contoh yang baik bagi setiap anak dan setiap orang dalam hidup anda.
Ketika anda merasakan kegembiraan, anda bahkan tidak harus berpikir tentang memberi, kegembiraan berlimpah dan mengalir dengan sendirinya.
Alasan anda harus mencintai diri anda sendiri adalah mustahil merasa baik jika anda tidak mencintai diri anda sendiri. Ketika anda merasa buruk terhadap diri anda sendiri, anda menghalangi semua cinta dan kebaikan yang disediakan alam semesta bagi anda.
Carilah hal-hal positif dari diri anda! Ketika anda berfokus pada hal-hal itu, hukum tarik menarik akan menunjukkan lebih banyak hal hebat tentang anda.  Anda akan menarik apa yang anda pikirkan.
Perlakukan diri anda dengan penuh cinta dan hormat, maka anda akan menarik orang-orang yang menunjukkan cinta dan hormat kepada anda.

Faal tubuh kita menciptakan penyakit untuk memberi umpan balik kepada kita, untuk memberitahukan kita bahwa ada ketidak seimbangan sudut pandang atau bahwa kita tidak cukup mencintai dan bersyukur.
Cinta dan syukur akan melarutkan semua negativitas dalam hidup, terlepas dari apapun bentuk yang telah menjadi perwujudannya, cinta dan syukur dapat melarutkan semua penyakit.
Kita semua memiliki program dasar di dalam diri. Program dasar ini disebut penyembuhan diri. Sistem imun dibuat untuk menyembuhkan diri sendiri. Singkirkan stress faali dari tubuh dan tubuh akan menjalankan apa yang sudah dirancang baginya. Ia akan menyembuhkan diri.
Ingatlah bahwa terlepas dari apapun kesulitannya, dimanapu adanya, siapapun yang terkena, anda tidak mempunyai pasien kecuali diri anda sendiri. Tidak ada yang harus anda lakukan kecuali meyakinkan kepada diri anda sendiri tentang kebenaran yang ingin anda wujudkan.
Berpikirlah dengan benar, pikiranmu akan memberi makan kepada kelaparan dunia.
Saya selalu berkata, ketika suara dan visi di dalam diri lebih menonjol, jelas dan keras dibandingkan pendapat luar, Anda sudah menguasai hidup anda.
Bukanlah tugas anda untuk mengubah dunia atau orang-orang di sekitar anda. Tugas anda adalah mengalir bersama semesta dan merayakannya di dalam dunia yang ada.
Anda adalah penguasa hidup anda dan semesta menjawab setiap perintah anda. Yang indah dari ajaran Rahasia adalah bahwa ada lebih dari cukup untuk setiap orang. Ada lebih dari cukup ide-ide kreatif, ada lebih dari cukup daya kekuatan, ada lebih dari cukup cinta, ada lebih dari cukup kegembiraan. Semua ini mulai datang melalui akal yang menyadari sifat ketidak terbatasannya.
Ada kecukupan bagi setiap orang. Jika anda mempercayai kecukupan. Jika anda dapat memahami kecukupan, jika anda bertindak karena kecukupan, kecukupan akan menunjukkan diri kepada anda.
Jika anda mengalami kekurangan dan menjadi intaian kemiskinan atau penyakit, ini disebabkan karena anda tidak mengerti kekuatan yang anda miliki. Ini bukan soal semesta memberi kepada anda. Semesta menawarkan segala sesuatu kepada setiap orang, semesta tidak setengah-setengah.
Segala sesuatu adalah energi. Ada semesta, galaksi kita, planet kita, kemudian pribadi-pribadi dan dalam tubuh ini terdapat sistem organ, kemudian sel, kemudian molekul, dan kemudian atom dan kemudian terdapat energi. Memang banyak aras untuk berpikir, tetapi segala sesuatu di semesta adalah energi-energi.
Semua energi bergetar pada suatu frekuensi tertentu. Sebagai energi, anda yang bergetar pada suatu frekuensi dan yang menentukan frekuensi anda pada suatu saat adalah apa yang anda pikirkan dan rasakan. Segala sesuatu yang anda inginkan terbuat dari energi dan juga bergetar. Segala sesuatu adalah energi.
Ketika anda memikirkan apa yang anda inginkan, anda memancarkan frekuensi tertentu, anda membuat energi dari apa yang anda inginkan bergetar pada frekuensi tersebut dan anda mendatangkannya ke diri anda.
Ketika anda memikirkan dan merasakan hal-hal baik yang anda inginkan, anda telah menyelaraskan hal-hal baik diri dengan frekuensi hal-hal baik itu, yang kemudian menyebabkan energi dari semua hal baik itu bergetar ke anda dan hal-hal baik itu muncul dalam hidup anda. Hanya pikiran dan perasaan yang menciptakan frekuensi kita.
Anda adalah energi dan energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Energi hanya berubah bentuk. Inilah anda! Energi murni anda selalu dan akan selalu ada. Tidak pernah bisa hilang. Anda adalah energi abadi.
Kita adalah pencipta, bukan saja takdir kita, tapi pada akhirnya kita adalah pencipta takdir semesta.
So, tidak ada batas bagi potensi manusia yang ada hanyalah tingkat pengetahuan kita tentang dinamika yang dalamitu serta penggunaannya, suatu tingkat pemanfaatan daya kita dan ini kembali berkaitan dengan tingkatan kita berpikir.
Akal ilahi adalah satu-satunya realitas (Ilmu Allah adalah satu-satunya kebenaran).
Kita semua terhubung. Kita hanya tidak melihatnya. Sebenarnya tidak ada yang disebut “di luar sana” atau “di dalam sini”. Segala sesuatu di semesta saling terhubung. Segalanya adalah ladang energi. Kita adalah satu. Kita semua adalah bagian dari satu ladang energi dan akal Mahatinggi atau satu kesatuan atau satu kesadaran atau sumber kreativ.
Jika anda memikirkan hukum tarik-menarik dalam konteks kita semua adalah satu, anda akan melihat kesempurnaan mutlaknya

Semesta adalah pasokan dan pemasok segala sesuatu. Segala sesuatu datang dari semesta dan dikirim kepada Anda melalui orang, situasi dan peristiwa oleh hukum tarik menarik.
Lita sering teralihkan oleh hal-hal yang kita sebut tubuh kita dan keberadaan fisik kita. Mereka hanya membungkus spirit Anda dan sadarilah spirit ini begitu besar, sehingga memenuhi ruangan. Anda adalah Tuhan yang mewujud dalam bentuk manusia, dibuat untuk kesempurnaan. (Lisa Nichols)
90% dari keberadaan Anda tidak kasat mata dan tidak dapat disentuh.” (R. Buckminister Fuller 1895-1983)

Anda adalah Tuhan dalam sebuah tubuh fisik.
Anda adalah spirit dalam daging.
Anda adalah kehidupan abadiyang mengungkapkan diri sebagai Anda.
Anda adalah makhluk jagat raya.
Anda adalah sesempurnaan.
Anda adalah keluarbiasaan.
Anda adalah pencipta dan Anda menciptakan penciptaan Anda di planet ini.
Anda adalah perancang takdir Anda sendiri.
Anda adalah pengarang.
Anda adalah penulis kisah Anda.
Penanya adalah tangan Anda dan hasilnya adalah apapun yang Anda pilih.

Ada kecukupan dalam semesta.
Saya tidak menua, saya semakin muda.
Tidak ada batas yang dapat dilakukan hukum ini bagi anda.
Beranikan diri untuk percaya pada cita-cita Anda sendiri.Anggap cita-cita ini sebagai kenyataan yang sudah tercapai.

SAYA SEDANG BAHAGIA
SAYA SEDANG SEHAT
SAYA SEDANG BERKELIMPAHAN
SAYA SEDANG JATUH CINTA
SAYA SELALU TEPAT WAKTU
SAYA SELALU MUDA ABADI
SAYA SELALU DIPENUHI ENERGI
APA YANG SEDANG SAYA PIKIRKAN SAAT INI?
APA YANG SAYA RASAKAN SAAT INI?
APA YANG SAYA SADARI?
INGATLAH UNTUK MENGINGAT!

Segala sesuatu yang kita inginkan, apapun itu dimotivasi oleh cinta.
Segala sesuatu adalah energi. Anda adalah magnet energi, jadi secara elektris anda memberi energi pada segala sesuatu ke arah anda dan secara elektris memberi energi pada diri sendiri ke arah segala sesuatu yang anda inginkan.
Semesta muncul dari pikiran, kita mencipta bukan saja takdir kita tetapi juga semesta.
Lepaskan kesulitan, aturan budaya dan keyakinan sosial masa lalu! Anda adalah satu-satunya orang yang dapat menciptakan kehidupan yang pantas bagi Anda.
Jalan pintas untuk mewujudkan hasrat anda adalah melihat apa yang anda inginkan sebagai fakta absolut.
Kegembiraan, cinta, kebebasan, kebahagiaan, tawa. Itulah dia. Jika anda hanya mengalami kegembiraan dengan duduk di suatu tempat dan  meditasi selama satu jam, lakukanlah! Jika anda mengalami kegembiraan dengan duduk di suatu tempat dan meditasi selama satu jam, lakukanlah! Jika anda mengalami kegembiraan memakan roti isi sosis, lakukanlah!

Apa kegembiraan saya?
Kebahagiaan di dalam diri adalah bahan bakar sukses! Ikuti kebahagiaan anda, maka semesta akan membuka pintu bagi anda di tempat yang sebelumnya hanya terdapat tembok.
Lalu anda dapat memiliki , melakukan dan menjadi sesuatu yang tadinya dianggap mustahil.
Nikmati hidup karena hidup itu sungguh luar biasa! Hidup adalah perjalanan yang indah.
Jadi, bayangkanlah sebuah dunia tempat orang-orang menggunakan potensi mental dan emosionalnya secara penuh. Kita bisa pergi kemana saja. Kita dapat melakukan apa saja. Mencapai segalanya.
Anda berhak untuk bahagia!
Anda dilahirkan untuk menambah sesuatu! Menambah nilai ke dunia ini.
Tidak ada orang yang dapat menarikan tarian anda!
Tidak ada orang yang dapat menyanyikan lagu anda!
Tidak ada orang yang dapat menuliskan kisah anda!
Siapa anda, apa yang anda lakukan, mulailah sekarang juga!

Nilai Nol

Nilai sebuah bahan asal itu tidak selalu sama dengan nilai barang jadi. Ketidak samaan itu akan terus bertambah sesuai dengan kualitas dan cara pembuatannya. Oleh karena itu, kejadiannya pun bisa bermacam-macam. Kadang kita jumpai sebuah barang buatan sama nilainya dengan bahan asalnya. Kadang juga kita temui bahan asal jauh lebih mahal nilainya dari pada barang jadi. Karena boleh saja terjadi sebuah cindera mata yang sangat mahal berasal dari bahan besi. Cindera mata itu boleh jadi sebuah hasil seni kuno yang dapat bernilai jutaan rupiahm walaupun barang itu hanya terbuat dari sebuah besi. Jika barang itu ditawarkan di sebuah pasar pengrajin yang mahir dan berkemampuan seni tinggi cindera mata itu dapat bernilai jutaan rupian. Tapi apabila ditawarkan di pasar besi, maka barang itu tidak bernilai tinggi. Bahkan mungkin tidak akan ada yang mau membelinya, walaupun dijual dengan harga yang sangat murah.
Demikian juga manusia. Manusia diciptakan dari bahan asal tanah sebuah bahan asal yang tidak mempunyai nilai apa-apa. Itulah mengapa dikatakan manusia pada mulanya bernilai -1. Namun, oleh Dzat Pencipta Yang Maha Esa, manusia diciptakan dengan bentuk yang sangat sempurna. Dalam diri manusia, Allah meletakkan banyak sekali penampakan sifat-sifat dan asma-asma-Nya. Allah SWT dengan seni-Nya menciptakan manusia untuk menjadi makhluk tempat berkumpulnya karakteristik semua makhluk-Nya. Sehingga manusia memiliki nilai yang sama, sepadan bahkan tak kalah dengan makhluk yang terbuat dari bahan asal lebih tinggi nilainya seperti Iblis yang dari api dan Malaikat yang dari Nur. Karenanya, manusia dengan Rahmat dan kasih sayang Allah manusia jadi bernilai Nol (0).
Seluruh bagian tubuh manusia menampakkan tanda-tanda kebesaran Allah. Seorang yang beriman akan dapat menangkap dan merasakan hal itu dengan cara bertafakur. Kita ambil contoh saja rambut, walaupun sama-sama rambut, akan tetapi ada rambut kepala, alis, kumis, jenggot, dan bulu-bulu yang ada di tubuh. Walaupun memiliki bahan dasar dan nutrisi makanan yang sama, tetapi panjang, pendek, tempat dan kemampuan tumbuhnya berbeda-beda. Inilah bukti kebesaran dan ke-Esa-an Allah.
Bila kita coba melihat manusia dengan lebih detail lagi, manusia terdiri dari triliyunan sel yang berbagai macam. Mulai dari sel kulit, sel darah, sel tulang, sel otot, dimana sel-sel itu kemudian berkumpul dan membentuk jaringan, mulai dari jaringan kulitm jaringan tulang, jaringan otot, jaringan syaraf, dsb.

Hakikat Nilai Manusia Nol

Dari segi tubuh dan kemampuan, manusia adalah bagian yang sangat kecil dan hina, mahluk yang miskin, hewan yang lemah yang terombang ambing diantara gelombang lautan besar mahluk-mahluk Allah yang sangat banyak dan beragam. Tetapi dari segi yang lain, manusia adalah mahluk yang diciptakan sempurna yang disinari cahaya keimanan yang mengandung cinta Allah. Engkau adalah raja atas semua hamba-Nya. Engkau sangat sempurna dalam kekuranganmu. Engkau berpengetahuan luas dalam kekecilanmu. Engkau berkedudukan luas dalam kehinaanmu.

“Kekuatan Besar di Balik Kelemahan.”

Manusia di alam semesta ini bagaikan anak kecil yang lemah tapi dicintai. Dia menyimpan kekuatan besar dibalik kelemahanya. Dia menyimpan kemampuan yang luar biasa dibalik ketidakmampuannya, banyak sekali mahluk di bumi ini yang ditundukkan untuk membantunya.
Maka, apabila manusia mau menyadari kelemahannya, kemudian memohon kekuatan kepada Allah SWT, baik dengan ucapan maupun perbuatan dan dia juga mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan kepadanya, Allah SWT akan memudahkannya mendapatkan apa yang diinginkan. Semua keperluannya akan dipenuhi, bahkan akan mendatanginnya dengan sukarela. Padahal semua itu mustahil akan didapatkannya bila dia hanya mengandalkan kemampuannya sendiri yang sangat terbatas. Bahkan  seper-sepuluh tujuan itu pun tak kan didapatkannya. Namun, kadang manusia melakukan kesalahan, jika dia berhasil mendapatkan sesuatu melalui do’a dan perbuatannya, dia kadang mengalamat kemampuan itu kepada dirinya sendiri.
Sebagai contoh, kekuatan dibalik kelemahan anak ayam yang masih kecil membuat induknya berani melawan singa untuk mempertahankan dan membelanya. Kekuatan yang ada dibalik kelemahan seekor anak singa telah menundukkan induknya yang buas dan kuat. Induknya bisa saja kelaparan, padahal diwaktu yang sama, anaknya yang masih lemah malah kekenyangan. Oleh karena itu, harus biperhatikan betul bahwa ternyata ada kekuatan yang sangat besar dibalik sebuah kelemahan. Bahkan harus kita akui bahwa rahmat Allah SWT akan selalu berada pada kelemahan itu.
Seorang anak kecil yang lemah akan mendapatkan kasih sayang dari orang lain  akibat kelemahannya. Jika menangis, dia akan diberi apa yang diinginkan. Orang-orang yang perkasa, bahkan raja sekalipun akan tunduk kepadanya. Jika yang didapatkan dengan kasih sayang itu adalah seribu, maka dia tidak akan mendapatkan satupun jika hanya mengandalkan kekuatannya yang sangat kecil. Kelemahan dan ketidakmampuannyalah yang ternyata telah menggerakkan dan menimbulkan perasaan kasihan dan keinginan untuk melindunginya. Bahkan jarinya yang sangat mungil akan dapat menundukkan orang-orang dewasa baik raja atau penguasa sekalipun.
Jika saja anak kecil itu mengingkari dan tidak mengakui kasih sayang itu, lalu dengan bangga mengucapkan sebuah kebodohan, “Akulah yang telah menundukkan orang-orang kuat itu dengan kekuatan dan kemampuanku sendiri.” Maka tidak mengherankan jika dia malah akan mendapatkan caci maki dan tamparan. Demikian juga manusia, jika tidak mengakui rahmat Penciptanya dan berkata perkataan Qarun:”Sesungguhnya semua ini kudapat karena ilmuku.” Maka tidak diragukan lagi bahwa dia akan disiksa Allah.
Dengan kekuatan batin, sugesti dan pemahaman tentang Allah SWT dan makhluknya, manusia bisa “menggerakkan” dan membaca alam. Semakin tinggi pemahaman kita, semakin besar kekuatan kita. Ingat nilai manusia adalah Nol (0).

Hakikat Syukur Nol
Mahluk hidup yang paling memerlukan rizki dengan berbagai jenis adalah manusia. Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai cermin yang mengumpulkan pantulan semua asma Allah. Manusia diciptakan Allah SWT sebagai sebuah mukjizat, bagaimana kekuasaan Allah yang tidak ada batasnya dapat menciptakan manusia dengan segala keistimewaannya.
Manusia memerlukan rizki yang tak terbatas jumlahnya, baik materi maupun imateri. Semua sarana untuk dapat mencapai kedudukan yang paling tinggi telah dimiliki dalam kesempurnaan manusia kecuali kesyukuran.
Kesyukuran adalah dasar yang paling agung dari berbagai hal yang dijadikan sandaran oleh setiap manusia yang sedang berjalan pada jalan yang paling agung, yaitu jalan menuju kecintaan dan penghambaan (ibadah) kepada Allah.
  1. Kelemahan tak terbatas.
  2. Keyakinan tak terbatas.
  3. Kerinduan tak terbatas.
  4. Kesyukuran tak terbatas.

Hamdalah atas nikmat keimanan yang telah menghilangkan kegelapan hati juga menjadi sebuah nikmat yang juga menuntut sebuah hamdalah. Karena hamdalah derajat-derajat kenikmatan dan kelezatan ini dapat diketahui. Maka hamdalah atas hamdalah akan berantai dalam rantai yang takkan pernah berakhir, dalam perputaran yang tiada hentinya. Itulah hakikat syukur tak terhingga. Dimana semua bilangan bila dibagi Nol maka hasilnya akan tak terhingga.

Ngguyu-nesu, nesu-ngguyu

Lama  sudah waktu berlalu, tiba-tiba saja aku teringat akan perkataan seorang guru, “Ngguyu-Nesu, nesu-ngguyu.” Dengan bahasa lain dapat diartikan Marah-tertawa, tertawa marah. Disaat dia marah dia tertawa, disaat tertawa dia marah. Mungkin penafsiranku selama ini masih salah karena “benere santri ijik salah” yaitu dengan menganggap hal itu sebagai salah satu sifat Aulia’.
Namun, kini ku erpikir kembali. Siapa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘Dia’?
Siapakah ‘Dia’ sebenarnya? Bagaimana aku bisa melihat-mengenali si’Dia’?
Dia yang tak dapat dilihat – diketahui – dimengerti reaksinya. Apakah Dia marah? Bagaimana Dia tertawa? Bagaimana membedakan ekspresi-reaki antara marah dan tertawa?

Dan mengapa para Aulia’ terlihat memiliki ekspresi marah dan tertawa dalam satu waktu? Mata yang merah penuh amarah namun pandangannya juga memiliki keteduhan yang dapat menenangkan setiap hati yang melihatnya. Aku menyebutnya sebagai “Ekspresi tanpa ekspresi”. Atau malah ekspresi penuh makna.
Tergambar dengan jelas dalam benakku berbagai wajah Aulia’ yang pernah ku kenal dan kutemui – dan ku percaya ke Aulia’annya – dengan ekspresi mereka yang melukiskan berbagai macam perasaan yang begitu menyatu. Antara perasaan marah, khawatir, percaya, kagum, lega, tersenyum dan cinta melebur menjadi satu dalam diamnya. Mungkin jawabannya adalah karena kekasih selalu meniru apa yang menjadi sifat kekasihnya.

Andai – bila saja aku tahu – bisa melihat Dia – menyadari ekspresinya. Tentu saja aku tak bisa karena itu aku memakai kata ‘andai’. Aku merasa ‘Betapa Menakutkannya Dia!’ Hatiku bergidik membayangkan Dia yang amat sangat sadis, kejam, penyiksa, pembunuh berdarah dingin yang bisa tertawa atas kekejamannya. Namun Dia juga amat sangat penyayang, pecinta, ramah, penuh kasih, yang bisa dan biasa dengan paksa amat memaksakan cintaNya.
Dia yang selalu mencintai. Dia yang tetap menyayangi. Dia yang terus memberikan apa yang diinginkan manusia walaupun ebenarnya Dia begitu marah atas berbagai kealahan, kekufuran, danpengkhianatan manusia. Dan karena manausia itu sama sekalitidak merasa bersalah pada-Nya. Dia yang selalu bersabar atas kemarahannya, menangguhkan hukuman untuk manusia hingga hari Pembalasan.
Namun, di sisi lain
Dia juga tampak marah. tampak selalu menghukum. Dia selalu memberi ujian yang sulit. Dia begitu suka mempermainkan para kekasihnya. Dia seolah tak peduli dengan penderitaan kekasihnya. Semakin Dia mencintai kekasihnya, semakin Dia membuat kekasihnya menderita. Karena Dia amat suka mendengar para kekasihnya merintih padanya. Memaksa para kekasih untuk selalu menyebut namanya. Menguji para kekasihnya. Sampai seberapa jauh mereka mencintai-Nya. Dia yang amat tak sabaran dan selalu ingin tahu seberaa dalam cinta kekasih-Nya.
Dan anehnya,
Para kekasih itu selalu menyadari dan meyakini bahwa apapun keputusan Dia adalah yang terbaik untuk mereka. Para kekasih akan tetap mencintai Dia walaupun mereka tahu bahwa mereka akan masuk neraka. Para kekasih yang tak peduli akan keindahan surga dan siksa neraka asalkan bisa tetap mencintai-Nya. Para kekasih yang selalu memuji-Nya walau berada dalam penderitaan yang amat sangat sakit. Kekasih yang bisa dengan enjoynya mengatakan, “Senajan ning neroko, nek sing ndawuhi Gusti Allah, tuwin kepenak!” (walaupun di neraka, tapi kalau itu yang memerintahkan adalah Allah pastilah enak-nyaman). Para kekasih yang rela menderita dan mengorbankan nyawanya demi cintanya.

Aku merasakan dengan segenap sel dalam tubuhku. Betapa dasyatnya cinta mereka dan betapa Maha Dasyatnya Cinta Mu Ya Allah. Salahkah aku bila ku cemburu pada mereka? Karena ku merasa hatiku begitu lemah tuk mencintaimu. Hanya tuk mengingatMu di setiap nafasku pun aku tak kuasa. Mengingat para kekasih sejatiMu bisa mengingat dan selalu menyebut namaMu hingga setiap atom dalam diri mereka. Padahal ku tahu Engkau selalu melihat dan memperhatikanku setiap waktu hingga ke setiap bagian terkecil dalam tubuhku. Selalu memberi nafas, selalu memberi makan setiap sel, selalu memberi energi pada setiap ion untuk bergerak, selalu berputar, thowaf mengelilingi Baitullah yang Kau bangun di setia atom dalam tubuhku. Merintih aku, mengapa begitu sulit diriku tuk selalu menyadari keberadaan CintaMu?  

Anekdot Setan

Seperti yang kita semua ketahui, kelak di hari kiamat dimana semua makhuk dari jenis manusia, jin, setan, malaikat, peri, manusia liliput, troll, monster-monster, dsb. Dikumpulkan jadi satu di Padang Mahsyar untuk diadili dan dimintai pertangung jawaban selama mereka hidup di dunia. Pada saat it, para manusia yang banyak berbuat dosa mencoba membela diri dengan menyalahkan para setan.
“Malaikat, bukankah Anda sendiri tahu kalau saya melakkan maksiat ini karena dihasut oleh setan? Harusnya setan yang salah. Karena dia yang mengajak-ajak saya. Kalau tak dihasud setan tentu saya tak akan berbuat maksiat.”
Tentu saja para setan tidak terima. Dengan tertawa menghina mereka menjawab, “Hei! Memang kamu pikir kamu siapa berani menuduhku? Apa kamu pikir kamu pantas untuk aku goda? Maaf! Kalau ibadahmu sudah setaraf Syeh Barseso baru aku mau menggoda dan mengujimu. Tapi tanpa aku hasud pun dirimu sudah jelek sendiri. Bukankah kamu sendiri tahu kalau di bulan Romadhon para setan dikurung di neraka, lalu mengapa kemaksiatan tetap saja berjalan? Lagipula aku menghasud para manusia itu bukan karena memang itu perintah Tuhan. Salah siapa kamu mau mau ku hasud? Aku ajak kamu untuk pergi ke Sunan Kuning, tapi apa ya aku ikut nglonte bersamamu? Malah kamu yang membuatku ingin maksiat. Kamu kalau pada minum anggur, apa ya aku kau ajak minum juga? Nggak kan? Apa aku juga ikut minum? Tidak! Kamu sendiri maksiat merasakan enak kan?”
“Iya.”
“ Yang enak kamu kok aku yang dapat susahnya. Masak kamu yang maksiat aku yang masuk neraka? Bukankah aku sudah mengigatkanmu kalau kamu patuh pada Allah, maka kamu akan masuk surga dan sebaliknya kalau kamu patuh padaku maka kamu akan masuk neraka. Bukankah begitu malaikat? Bukankah Anda juga mencatatnya kan Malaikat ?” tanya setan pada Malaikat. Sang Malaikat pun memeriksa kembali catatannya dan berkata, “Iya,.”
Setan pun meneruskan pembelaannya,”Manusia sih enak, dikit-dikit bayaran. Ibadah apa saja dapat pahala. Dikit-dikit pahala. Lha aku? Patuh sama Allah, dah capek-capek gak dapat pahala pula. Siapa sih yang mau ibadah gak dapat pahala? Siapa sih yang mau susah-susah, bangun pagi-pagi, kadang malam gak tidur hanya untuk menggoda manusia? Dan itu semua kulakukan karena aku patuh pada perintah Allah. Kok bisa-bisanya kamu mensalah-salahkan aku? Siapa sih yang mau kerja gak dapat bayaran? Salahmu sendiri maksiat! Yang jelek nafsumu sendiri kok yang kamu salahin aku? Memang dasarnya kamu yang jelek kok menjelek-jelekkan aku!” kata Setan angkuh seraya pergi melenggang dengan puas meninggalkan manusia dan berjalan menuju surga.
Melihat Setan yang hendak menuju surga, Malaikat pun bergegas menyusulnya dan mencegahnya. Seraya berkata, “Lho, bukankah tempat Anda di Neraka? Kok arah Anda kesana? Bukankah itu arah menuju surga?”
Dengan nada mengejek Setan pun menjawab, “Kok bisa? Siapa bilang? Coba Anda pikir kembali wahai Saudaraku Malaikat. Bukankah aku makhluk Allah yang paling Ikhlas? Paling patuh? Paling taat? Ikhls mana jika dibandingkan dengan manusia? Aku sudah tahu kalau aku bakal dimasukkan ke neraka tapi aku tetap beribadah pada Allah. Aku menghasud manusia kan karena aku patuh dan taat pada perintah Allah. Dulu, aku tak mau menyembah pada Adam pun karena aku tak mau menyembah yang lain selain Allah. Karena aku tak ingin menyekutukan Allah pada siapapun. Karena aku tak ingin musryk. Tapi aku kan sudah tobat. Sebelum kiamat aku kan sudah minta maaf pada Adam dan sujud padanya. Bukankah Malaikat juga tahu kalau Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang (Ghofurur Rohim)?”

"Iblis" malaikat bersayap hitam

Dahulu kala, ribuan tahun jauh sebelum manusia diciptakan. Setelah Lauhful Mahfudz, bumi, langit, surga, neraka diciptakan. Saat dimana malaikat dan iblis hidup berdampingan, dalam damai. Saat itu  Iblis adalah bagian dari malaikat. Wajahnya amat tampan, sayapnya hitam berkilau, perangainya sangat baik, cerdas, rajin, sopan, juga sangat taat kepada Allah. Selalu beribadah dengan penuh keikhlasan, karena ketaatannya Iblis pun menjadi makhluk kesayangan Allah saat itu. tak hanya Allah saja, para Malaikat di Bumi, Langit, dan Arsh pun amat menyayangi dan menghormatinya. Iblis sangat pandai, dengan kepandaiannya itu tidak menjadikan dirinya sombong, dan dia tetap rajin belajar di Perpustakaan Langit. Semua malaikat tahu bahwa tak sembarang Malaikat yang diizinkan untuk ikut membaca Kitab Lauhful Mahfudz, Iblis pernah memiliki izin khusus tersebut.
Dalam sebuah kitab disebutkan, karena berbagai keistimewaannya, Allah dan para Malaikat memberinya Laqob (julukan, panggilan kehormatan) sampai tujuh nama yaitu, “Al-Abid”, “Az-Zahid”, “Al-Arif billah”, “Al-Wali”, “At-Taqin”, “Al-Khodim”, “Al-Wira’i” (Ikhlas).  Malaikat di Langit Pertama lebih suka memanggilnya dengan nama “Al-Abid”, yang berarti Hamba Allah. Walaupun semua makhluk pada dasarnya adalah Abid (Hamba Allah), tapi saat itu hanya Iblis yang menyandang gelar “Al-Abid”, hamba kepercayaan Allah yang paling taat.
Malaikat di Langit Ke-Dua memanggilnya dengan sebutan “Al-Zahid”, makhluk yang paling Zuhud. Waktu telah membuktikan, selama 80.000 tahun sejak penciptaannya Iblis bersama para malaikat terus menerus Thowaf di Baitul Makmur, Ka’bah yang ada di langit. Setelah itu, selama 40.000 tahun lamanya Iblis menjabat menjadi Pemimpin Malaikat di Surga. Kemudian Iblis mengundurkan diri dari jabatannya dan menjadi Penasehat selama 20.000 tahun. Iblis juga pernah beribadah bersama para Malaikat Arsh selama 100.000 tahun, padahal kita tahu bahwa hanya malaikat tingkat tinggi saja yang bisa naik ke Arsh Allah. Tak hanya itu, Iblis juga pernah beribadah dan berkumpul bersama Malaikat Karobiyin dan Malaikat Rohaniyin masing-masing selama 100.000 tahun. Hal itu tidak menyebabkan Iblis menjadi sombong, hatinya benar-benar tulus dan ikhlas beribadah kepada Allah.
Malaikat Langit ke-Tiga sepakat memanggilnya “Al-Arif Billah”
Karena kedekatannya dengan Allah, Malaikat Langit ke-Empat memanggilnya “Al-Wali”, kekasih Allah. Bila Allah memanggil “Ya Waliy” (Wahai Kekasihku), tak ada satupun makhluk yang berani menjawab kecuali Iblis, karena mereka tahu hanya Iblis lah yang dimaksud. Saat itu, tak ada satupun makhluk yang lebih dekat kedudukannya dengan Allah kecuali Iblis.
Ketaqwaannya pada Allah yang luar biasa membuatnya mendapat gelar “At-Taqin”, Sang Ahli Taat. Karena tak ada satupun perintah Allah yang tidak dilaksanakannya. Tak ada satupun dosa yang pernah dilakukannya. Tak ada satu pun hal yang dilakukannya kecuali dengan izin Allah. Sehingga Malaikat Langit ke-Enam memanggilnya dengan sebutan “Al-Khodim”, Sang Pelayan-Kepercayaan Allah. Malaikat Langit ke Tujuh pun tak mau kalah dan memanggil Iblis dengan sebutan “Al-Wira’i”, Makhluk yang Paling Wira’i.
Begitu setia dan percayanya Iblis kepada Allah, tak ada apapun yang dapat membuatnya mengkhianati Allah. Tak ada yang dia sembah selain Allah. Tak ada yang dapat menggantikan kedudukan Allah di hatinya.
Hingga saat diciptakannya Adam, semua malaikat protes kepada Allah. “Wahai Tuhanku, mengapa Engkau ciptakan makhluk yang hanya akan mengakibatkan pertumpahan darah di bumi?”. Iblis dengan kearifan dan ketaatannya hanya diam.
Allah menjawab, “Aku lebih tahu, dan Engkau tak tahu.”
Para Malaikatpun akhirnya menyadari kesalahannya dan minta maaf.
Allah menciptakan Adam dari Tanah dan meniupkan Ruh-Nya agar tanah itu hidup. Kemudian Allah memerintahkan kepada para malaikatnya untuk bersujud kepada Adam (bukan sujud untuk menyembah tetapi sujud penghormatan). Para malaikat pun patuh dan sujud kepada Adam. Hanya satu malaikat yang enggan sujud kepada Adam, yaitu Iblis. Malaikat bersayap hitam itu tetap berdiri tegak, hatinya galau. Dengan ketaatan dan kesetiaannya, dia ingin tetap menjaga hatinya bahwa tak ada Tuhan selain Allah, Tak ada sesuatu yang pantas disembah kecuali Allah, Tak ada apapun yang pantas dihormati selain Allah, karena pada dasarnya semua itu adalah ciptaan Allah. Jika dia harus mengakui kebesaran Allah karena  menciptakan makhluk sehebat Adam, maka Allah lah yang patut tuk disembah, bukan Adam. Hatinya ingin memberontak, “wahai kekasihku, Tuan-ku, begitu teganya dirimu menyuruhku untuk menyembah kepada sesama makhluk?!”.
Melihat hal itu, Allah pun bertanya kepada Iblis, “Mengapa engkau tidak sujud, wahai Iblis?” bukankah biasanya engkau adalah makhlukku yang paling taat. Tak biasanya kau mengabaikan perintahku. Apa gerangan yang membuatmu diam?
Dengan penuh kerendahan hati dan sikap hormat, Iblis pun menjawab “Engkau ciptakan aku dari Api dan Adam dari Tanah,” maksudnya, kita kan sama-sama makhlukMu ya Allah. Maafkan aku Ya Allah, di hatiku tak ada yang pantas disembah selain Engkau ya Allah. Bagaimana bisa Allah lebih memuliakan Adam yang baru saja dibuat daripada kami yang telah lama taat?
(secara pribadi, mana ada sih pejabat, mantan presiden yang mau melayankan diri kepada seorang “bocah wingi sore”? Wajar bila Iblis gak mau sujud kepada Adam.)
Iblis dalam hatinya bertanya, Ya Allah, salahkah bila aku cemburu pada Adam karena Engkau lebih menyayangi Adam. Padahal Iblis tahu bahwa manusia bukanlah makhluk yang kuat. Manusia adalah makhluk yang amat lemah di mata Iblis. Iblis pun merasa bahwa makhluk selemah Adam tak pantas untuk dihormati atau mendapat kehormatan seperti itu.
Tak salah Iblis menjawab demikian, karena kedekatannya dengan Allah. Sementara para malaikat hanya bisa terdiam, terkejut menyaksikan hal itu. Baru kali ini Iblis yang begitu taat berani menentang Allah. Yah walau tidak sepenuhnya menentang sih. Hanya satu perintah saja. Namun, agaknya hal itu cukup membuat murka Allah. Dengan bijaksana, Allah pun memerintahkan Iblis untuk kembali ke asalnya yaitu Neraka. Mencabut semua kehormatan dan hak prerogatif Iblis.
Melihat hal itu, para malaikat serempak memohonkan ampun untuk Iblis. Namun, Iblis dengan lapang dada dan sabar tetap menerima keputusan Allah.
Rasa penasarannya kepada manusia membuatnya berani tuk memohon ijin kepada Allah untuk menggoda manusia, karena semua yang dilakukannya selalu dengan izin pada Allah.  Wahai Adam mari kita buktikan, benarkah engkau memang layak untuk ku hormati? Benarkah engkau memang pantas untuk diistimewakan oleh Allah?
Allah pun mengerti akan rasa penasaran Iblis dan mengijinkan Iblis untuk menguji Adam beserta keturunannya.
Karena Iblis tahu bahwa Allah memiliki sifat Ar-Rahman dan Ar–Rahim. Iblis juga tahu bahwa Allah Maha Adil. Hanya Allah yang mengetahui segala kebenaran. Dan Iblis tetap mempertahankan kebenaran yang dia yakini.
Jadi, jangan pernah berpikir bahwa Iblis adalah musuh Allah. Iblis diciptakan oleh Allah untuk menguji kita, untuk menjadi lawan kita, untuk menjadi musuh kita, apa benar kita pantas mendapatkan lawan sehebat Iblis? Yah, harusnya kita malu pada Iblis.  
Walau Iblis telah mendapat laknat dari Allah dan diusir dari langit, namun hal itu tak dapat menghapus ketaqwaan-nya kepada Allah. Iblis tetap beribadah kepada Allah dan selalu meminta izin Allah setiap mau menguji manusia. Keikhlasan hati Iblis membuatnya tak peduli akan pahala. Iblis beribadah dan taat tidak mengharapkan pahala. Bagi Iblis, menguji dan menggoda manusia adalah ibadah. Iblis tidak pernah protes walau dirinya tak mendapat pahala atas SEMUA ibadahnya, bahkan dia harus kembali ke neraka. Sedangkan kita, kalau kita mau jujur, kita beribadah karena mengharapkan pahala atau surga, sudah diberi pahala pun masih juga gak taat kepada Allah.
Bagusan mana kita dengan Iblis?
Allahu A’lam bisowab....

Manfaat Merokok

1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.
2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.
3. Mengurangi resiko kematian;
dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok.
4. Berbuat amal kebaikan;
kalau ada orang yang mau pinjam korek api paling tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.
5. Baik untuk basa-basi / keakraban;
Kalau ketemu orang misalnya di Halte kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya nawarin uang kan boros.
6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan, pembuat asbak, pabrik kemasan dan perusahaan obat batuk.
7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api rokok.
8. Bisa menambah suasana pedesaan/nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya, sehingga seolah-olah berkabut.
9. Menghilangkan bau wangi-wangian ruang bagi yang alergi bau parfum.
10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api, maka sudah siap api.
11.Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten.
12. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah; batuk-batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yg lulus).
13. Untuk indikator kesehatan; biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok. Jadi yang merokok itu pasti orang sehat.
14. Menambah kenikmatan: sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok !
15. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti mendengar ayam merokok.
16. Anti maling, suara perokok batuk berat di malam hari mujarab untuk mengusir penjahat.
17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yg terikat di kursi…
“hahaha penderitaan itu pedih Jendral..!!!”
18. Film cowboy pasti lebih gaya kalo ngerokok sambil naek kuda, soalnya kalo sambil ngupil susah betul.
19. Teman boker yg setia
20. Sebagai pengganti pelubang kertas saat emergency
21. Membuat awet muda, karena konon orang yang merokok berat belum sampai tua udah mati duluan kena kanker paru-paru.
Fakta lain …sekitar 30% orang meninggal di dunia adalah perokok. 70%-nya bukan perokok..!!

Kamis, 22 September 2011

Sabtu, 17 September 2011

Who am I?


Pada suatu senja yang murung dirubung mendung, seorang sahabat datang kepadaku. Dia mengeluh tentang keadaannya yang semakin hari semakin kurang bergairah. Sebelum menjawab semua pertanyaan dan keluhannya, aku mulai bercerita tentang sesuatu yang dulu pernah didongengkan almarhumah mamaku sebelum aku tertidur.

Alkisah, di sebuah hutan belantara ada seekor induk singa yang mati setelah melahirkan anaknya. Bayi singa yang lemah itu hidup tanpa perlindungan induknya. Beberapa waktu kemudian serombongan kambing datang melintasi tempat itu. Bayi singa itu menggerak gerakkan tubuhnya yang lemah. Seekor induk kambing tergerak hatinya. Ia merasa iba melihat anak singa yang lemah dan hidup sebatang kara. Dan terbitlah nalurinya untuk merawat dan melindungi bayi singa itu.
Sang induk kambing lalu menghampiri bayi singa itu dan membelai dengan penuh kehangatan dan kasih sayang. Merasakan hangatnya kasih sayang seperti itu, sibayi singa tidak mau berpisah dengan sang induk kambing. Ia terus mengikuti ke mana saja induk kambing pergi. Jadilah ia bagian dari keluarga besar rombongan kambing itu. Hari berganti hari, dan anak singa tumbuh dan besar dalam asuhan induk kambing dan hidup dalam komunitas kambing. Ia menyusu,makan, minum, bermain bersama anak-anak kambing lainnya. Tingkah lakunya juga layaknya kambing. Bahkan anak singa yang mulai berani dan besar itu pun mengeluarkan suara layaknya kambing yaitu mengembik bukan mengaum!
la merasa dirinya adalah kambing, tidak berbeda dengan kambing kambing lainnya. Ia sama sekali tidak pernah merasa bahwa dirinya adalah seekor singa.
Suatu hari, terjadi kegaduhan luar biasa. Seekor serigala buas masuk memburu kambing untuk dimangsa. Kambing-kambing berlarian panik. Semua ketakutan. Induk kambing yang juga ketakutan meminta anak singa itu untuk menghadapi serigala.
"Kamu singa, cepat hadapi serigala itu! Cukup keluarkan aumanmu yang keras dan serigala itu pasti lari ketakutan!" Kata induk kambing pada anak singa yang sudah tampak besar dan kekar.Tapi anak singa yang sejak kecil hidup di tengah-tengah komunitas kambing itu justru ikut ketakutan dan malah berlindung di balik tubuh induk kambing. Ia berteriak sekeras-kerasnya dan yang keluar dari mulutnya adalah suara embikan. Sama seperti kambing yang lain bukan auman. Anak singa itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika salah satu anak kambing yang tak lain adalah saudara sesusuannya diterkam dan dibawa lari serigala.
Induk kambing sedih karena salah satu anaknya tewas dimakan serigala. Ia menatap anak singa dengan perasaan nanar dan marah, "Seharusnya kamu bisa membela kami! Seharusnya kamu bisa menyelamatkan saudaramu! Seharusnya bisa mengusir serigala yang jahat itu!"
Anak singa itu hanya bisa menunduk. Ia tidak paham dengan maksud perkataan induk kambing. Ia sendiri merasa takut pada serigala sebagaimana kambing-kambing lain. Anak singa itu merasa sangat sedih karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Hari berikutnya serigala ganas itu datang lagi. Kembali memburu kambing-kambing untuk disantap. Kali ini induk kambing tertangkap dan telah dicengkeram oleh serigala. Semua kambing tidak ada yang berani menolong. Anak singa itu tidak kuasa melihat induk kambing yang telah ia anggap sebagai ibunya dicengkeram serigala. Dengan nekat ia lari dan menyeruduk serigala itu. Serigala kaget bukan kepalang melihat ada seekor singa di hadapannya. Ia melepaskan cengkeramannya.
Serigala itu gemetar ketakutan! Nyalinya habis! Ia pasrah, ia merasa hari itu adalah akhir hidupnya! Dengan kemarahan yang luar biasa anak singa itu berteriak keras,"Emmbiiik!" Lalu ia mundur ke belakang. Mengambil ancang ancang untuk menyeruduk lagi.
Melihat tingkah anak singa itu, serigala yang ganas dan licik itu langsung tahu bahwa yang ada di hadapannya adalah singa yang bermental kambing. Tak ada bedanya dengan kambing.
Seketika itu juga ketakutannya hilang. Ia menggeram marah dan siap memangsa kambing bertubuh singa itu! Atau singa bermental kambing itu! Saat anak singa itu menerjang dengan menyerudukkan kepalanya layaknya kambing, sang serigala telah siap dengan kuda-kudanya yang kuat. Dengan sedikit berkelit, serigala itu merobek wajah anak singa itu dengan cakarnya. Anak singa itu terjerembab dan mengaduh, seperti kambing mengaduh. Sementara induk kambing menyaksikan peristiwa itu dengan rasa cemas yang luar biasa. Induk kambing itu heran, kenapa singa yang kekar itu kalah dengan serigala. Bukankah singa adalah raja hutan????
Tanpa memberi ampun sedikitpun serigala itu menyerang anak singa yang masih mengaduh itu. Serigala itu siap menghabisi nyawa anak singa itu. Di saat yang kritis itu, induk kambing yang tidak tega,dengan sekuat tenaga menerjang sang serigala. Sang serigala terpelanting. Anak singa bangun.Dan pada saat itu, seekor singa dewasa muncul dengan auman yang dahsyat!

Leo

Semua kambing ketakutan dan merapat! Anak singa itu juga ikut takut dan ikut merapat. Sementara sang serigala langsung lari terbirit-birit. Saat singa dewasa hendak menerkam kawanan kambing itu, ia terkejut di tengah-tengah kawanan kambing itu ada seekor anak singa. Beberapa ekor kambing lari, yang lain langsung lari. Anak singa itu langsung ikut lari. Singa itu masih tertegun. Ia heran kenapa anak singa itu ikut lari mengikuti kambing? Ia mengejar anak singa itu dan berkata,"Hai kamu jangan lari! Kamu anak singa, bukan kambing! Aku takakan memangsa anak singa!"
Namun anak singa itu terus lari dan lari. Singa dewasa itu terus mengejar. Ia tidak jadi mengejar kawanan kambing, tapi malah mengejar anak singa. Akhirnya anak singa itu tertangkap. Anak singa itu ketakutan, "Jangan bunuh aku, ammpuun!".
"Kau anak singa, bukan anak kambing. Aku tidak membunuh anak singa!"
Dengan meronta-ronta anak singa itu berkata, "Tidak aku anak kambing! Tolong lepaskan aku!" Anak singa itu meronta dan berteriak keras. Suaranya bukan aumantapi suara embikan, persis seperti suara kambing.Sang singa dewasa heran bukan main. Bagaimana mungkin ada anak singa bersuara kambing dan bermental kambing. Dengan geram ia menyeret anak singa itu ke danau. Ia harus menunjukkan siapa sebenarnya anak singa itu. Begitu sampai di danau yang jernih airnya, ia meminta anak singa itu melihat bayangan dirinya sendiri. Lalu membandingkan dengan singa dewasa. Begitu melihat bayangan dirinya, anak singa itu terkejut, "Oohh, rupa dan bentukku sama dengan kamu. Sama dengan singa, si raja hutan!". "Ya, karena kamu sebenarnya anak singa. Bukan anak kambing!" Tegas singa dewasa.
"Jadi aku bukan kambing? Aku adalah seekor singa!".
"Ya kamu adalah seekor singa, raja hutan yang berwibawa dan ditakuti oleh seluruh isi hutan! Ayo aku ajari bagaimana menjadi seekor raja hutan!" Kata sang singa dewasa.Singa dewasa lalu mengangkat kepalanya dengan penuh wibawa dan mengaum dengan keras. Anak singa itu lalu menirukan, dan mengaum dengan keras. Ya mengaum, menggetarkan seantero hutan.Tak jauh dari situ serigala ganas itu lari semakin kencang, ia ketakutan mendengar auman anak singa itu. Anak singa itu kembali berteriak penuh kemenangan, "Aku adalah seekor singa! Raja hutan yang gagah perkasa!" Singa dewasa tersenyum bahagia mendengarnya.

Sahabat saya tersentak oleh kisah anak singa di atas!
Jangan jangan kondisi kita, dan sebagian besar orang di sekeliling kita mirip dengan anak singa di atas. Sekian lama hidup tanpa mengetahui jati diri dan potensi terbaik yang dimilikinya. Betapa banyak manusia yang menjalani hidup apa adanya, biasa biasa saja, ala kadarnya. Hidup dalam keadaan terbelenggu oleh siapa dirinya sebenarnya. Hidup dalam tawanan rasa malas, langkah yang penuh keraguan dan kegamangan. Hidup tanpa semangat hidup yang seharusnya. Hidup tanpa kekuatan nyawa terbaik yang dimilikinya. Saya amati orang-orang di sekitar saya.

Di antara mereka ada yang telah menemukan jati dirinya. Hidup dinamis dan prestatif. Sangat faham untuk apa ia hidup dan bagaimana ia harus hidup. Hari demi hari ia lalui dengan penuh semangat dan optimis. Detik demi detik yang dilaluinya adalah kumpulan prestasi dan rasa bahagia. Semakin besar rintangan menghadap semakin besar pula semangatnya untuk menaklukkannya.

Namun tidak sedikit yang hidup apa adanya. Mereka hidup apa adanya karena tidak memiliki arah yang jelas. Tidak faham untuk apa dia hidup dan bagaimana ia harus hidup.

Saya sering mendengar orang-orang yang ketika ditanya, "Bagaimana Anda menjalani hidup Anda?" atau "Apa prinsip hidup Anda?", mereka menjawab dengan jawaban yang filosofis, "Saya menjalani hidup ini mengalir bagaikan air. Santai saja".

Tapi sayangnya mereka tidak benar-benar tahu filosofi "mengalir bagaikan air". Mereka memahami hidup mengalir bagaikan air itu ya hidup santai. Sebenarnya jawaban itu mencerminkan bahwa mereka tidak tahu bagaimana mengisi hidup ini. Bagaimana cara hidup yang berkualitas. Sebab mereka tidak tahu siapa sebenarnya diri mereka? Potensi terbaik apa yang telah dikaruniakan oleh Tuhan kepada mereka.
Bisa jadi mereka sebenarnya adalah "seekor singa",  "tapi tidak tahu kalau dirinya" seekor singa . Mereka menganggap dirinya adalah "seekor kambing" sebab selama ini hidup dalam kawanan kambing.

Filosofi menjalani hidup mengalir bagaikan air yang dimaknai dengan hidup santai saja, atau hidup apa adanya bisa dibilang prototipe, gaya hidup sebagian besar penduduk negeri ini. Bahkan bisa jadi itu adalah gaya hidup sebagian besar masyarakat dunia saat ini.

Sahabat, potensi dan investasi terbesar dalam hidupmu adalah dirimu sendiri. Sebisanya jangan pernah bergantung kepada orang lain. Keyakinan akan kekuatan dirimu akan menuntunmu menuju impian dan harapan yang kamu inginkan.