Selasa, 20 Desember 2011

Renungan

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.
Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Kaya jiwa lebih baik daripada kaya harta.
Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanmu

Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya ,cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh.
Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.

Air mata wanita adalah senjata yang membuahkan kemenangan.
Berfikir itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan dan manusia yang paling hina ialah orang yang menganiaya orang bawahannya. Kepapaan membuat seseorang yang petah bercakap menjadi pendiam dan menyebabkan seseorang yang bijak menjadi bodoh. Ingatlah, sabar itu iman, duit bukan kawan, dunia hanya pinjaman dan mati tak berteman..

Keikhlasan mempunyai kilauan dan sinar, meskipun ribuan mata tidak melihatnya.

Jangan tertarik kepada seseorang kerna parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya kerna kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, kerna hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah

Jangan memberi makanan kepada orang lain yang anda sendiri tidak suka memakannya.

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya,
tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya

Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu